33 BAHASA INDONESIA
Perlindungan pengisian daya
berlebih
Ketika kapasitas baterai tidak cukup, mesin akan
berhenti secara otomatis. Dalam kondisi ini, lepaskan
baterai dari mesin dan isi ulang baterai.
Perlindungan terhadap penyebab
lain
Sistem perlindungan juga dirancang untuk penyebab
lain yang dapat merusak mesin dan memungkinkan
mesin untuk berhenti secara otomatis. Lakukan semua
langkah berikut ini untuk mengatasi penyebabnya, saat
mesin dihentikan sementara atau berhenti beroperasi.
1. Matikan mesin, dan kemudian hidupkan kembali
untuk memulai ulang.
2. Isi baterai atau ganti dengan baterai yang sudah
diisi ulang.
3. Biarkan mesin dan baterai menjadi dingin.
Jika tidak ada peningkatan yang dapat ditemukan
dengan memulihkan sistem perlindungan, hubungi
Pusat Servis Makita setempat Anda.
Kerja sakelar
PERHATIAN:
Sebelum memasukkan
kartrid baterai pada mesin, pastikan picu saklar
berfungsi dengan baik dan kembali ke posisi
“OFF” saat dilepas.
PERHATIAN:
Saklar bisa dikunci dalam
posisi “ON” untuk memberi kenyamanan pada
operator selama penggunaan terus-menerus.
Selalu berhati-hati ketika mengunci mesin dalam
posisi “ON” dan pegang mesin kuat-kuat.
PERHATIAN:
Jangan memasang kartrid
baterai dengan tombol kunci terpasang.
PERHATIAN:
Saat mesin tidak dioperasikan,
tekan tombol pengunci pelatuk dari sisi untuk
mengunci pelatuk sakelar di posisi MATI.
►
Gbr.3:
1.
Tombol pengunci pelatuk
►
Gbr.4:
1.
Pelatuk sakelar
2.
Tombol kunci
3.
Tombol
pengunci pelatuk
Untuk mencegah pelatuk sakelar tertarik secara tidak
sengaja, tersedia tombol pengunci pelatuk. Untuk
menjalankan mesin, tekan tombol pengunci pelatuk dari
sisi A ( ) dan tarik pelatuk sakelar. Kecepatan mesin
meningkat dengan menambah tekanan pada pelatuk
sakelar. Lepaskan pelatuk sakelar untuk berhenti.
Setelah selesai digunakan, tekan tombol pengunci
pelatuk dari sisi B (
).
Untuk pengoperasian terus-menerus, tekan tombol
kunci sambil menarik pelatuk sakelar, lalu lepaskan
pelatuk sakelar. Untuk menghentikan mesin, tarik
pelatuk sakelar sampai penuh, kemudian lepaskan.
Sakelar penyetel kecepatan
Kecepatan putar dapat diubah menggunakan tombol
penyetel kecepatan di atas pegangan sakelar. Putar
tombol penyetel kecepatan untuk menyejajarkan
penunjuk dengan kecepatan putar yang Anda inginkan
yang ditunjukkan pada skala kecepatan. Kecepatan
putaran dapat disetel dari 600 (RPM) hingga
2.200 (RPM), dan kecepatan target dapat diperoleh
saat pelatuk sakelar ditekan sepenuhnya.
►
Gbr.5:
1.
Sakelar penyetel kecepatan
2.
Penunjuk
3.
Skala kecepatan
PEMBERITAHUAN:
Jika mesin dijalankan
secara terus-menerus dengan kecepatan rendah
dalam waktu yang lama, motor akan mengalami
kelebihan beban dan mengakibatkan kerusakan
mesin.
PEMBERITAHUAN:
Putar sakelar penyetel
kecepatan antara 600 dan 2.200 pada skala
kecepatan. Hindari memutar tombol putar ke
belakang dan ke depan lebih jauh karena dapat
menyebabkan kerusakan pada mesin.
CATATAN:
Pastikan untuk membaca angka
pada skala sebagai indikator karena kecepatan
sebenarnya mungkin sedikit berfluktuasi.
Kunci poros
Tekan kunci poros untuk mencegah berputarnya spindel
saat memasang dan melepas aksesori.
►
Gbr.6:
1.
Kunci poros
PEMBERITAHUAN:
Jangan gerakkan kunci
poros sembari spindel sedang bergerak.
Mesin
mungkin saja rusak.
Fungsi pencegah penyalaan ulang
secara tidak sengaja
Jika Anda memasang kartrid baterai sementara menarik
pelatuk sakelar atau mengunci pelatuk sakelar, mesin
tidak berjalan. Untuk menjalankan mesin, lepaskan
pelatuk sakelar, lalu tarik pelatuk sakelar.
Fungsi elektronik
Mesin dilengkapi dengan fungsi elektronik berikut ini
untuk pengoperasian yang mudah.
Kontrol kecepatan konstan
Memungkinkan untuk memperoleh pengerjaan akhir
yang halus, karena kecepatan putaran dipertahankan
agar konstan bahkan dalam kondisi di beri beban.
Fitur awal pengerjaan yang lembut
Fungsi awal soft-start adalah untuk meminimalkan
kejutan awal, dan membuat mesin berjalan lancar.
Summary of Contents for PV001GZ
Page 2: ...2 1 3 1 2 Fig 1 1 2 Fig 2 A B 1 1 Fig 3 1 2 3 Fig 4 1 2 3 Fig 5 1 Fig 6 ...
Page 3: ...3 1 2 Fig 7 1 2 3 4 5 Fig 8 1 1 2 Fig 9 1 1 3 3 2 4 Fig 10 1 2 Fig 11 ...
Page 4: ...4 1 2 Fig 12 4 1 2 3 Fig 13 1 3 2 Fig 14 1 2 3 Fig 15 4 1 2 3 Fig 16 1 3 2 4 Fig 17 ...
Page 5: ...5 2 1 3 Fig 18 Fig 19 Fig 20 Fig 21 Fig 22 1 1 Fig 23 ...
Page 71: ...71 ...